Cover depan film berjudul Kuntau, produksi Muda Muba Berkarya. |
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-- Dikatakan Kms Anwar Beck, Kuntau sebenarnya
bukan seni bela diri asli Palembang. Kuntau dibawa oleh
imigran-imigran Cina yang sudah ada di Palembang saat masih bernama Kesultanan
Palembang Darusalam.
Lalu, masyarakat Palembang mulai belajar kuntau setelah melihat
pendatang dari Cina menggunakannya saat melawan penjajah.
"Lambat laun, masyarakat Palembang sudah banyak yang mahir
dalam memainkan jurus-jurus Kuntau. Mereka mulai mengajarkan ini kepada
orang dekat dengan harapan memiliki bekal perlindungan diri selama penjajah masih
berada di Bumi Sriwijaya," kata Anwar, Minggu (9/8/2015).
Secara umum, Anwar mengatakan, bela diri saat itu tidak ada
perbedaan, entah itu kuda-kuda atau jurus yang digunakan. Namun, karena Kuntau dibawa
oleh masyarakat Cina, Kuntaumemiliki beberapa perbedaan dalam beberapa
gerakan. Selain itu, kostum yang digunakan saat belatih Kuntau meiliki
ciri khas, yakni berwarna serba hitam mulai dari baju, celana panjang, hingga
ikat kepala.
Perbedaan lain, lanjut Anwar, terdapat pada senjata yang digunakan.
Saat melakukan kuntau, pelakonnya mengunakan besi bercabang, pisau bermata dua,
dan balok. Senjata-senjata inilah yang digunakan untuk melawan senjata api yang
dimiliki penjajah dan membuat penjajah sedikit gentar menghadapi pribumi.
Penulis: Refli Permana
Editor: Tarso
Sumber: Sriwijaya Post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar