MerahPutih Budaya - Sebagai
wilayah yang disebut tanah para jawara, tidak mengherankan jika Banten memiliki
perguruan pencak silat. Salah satunya adalah Paku Banten, perguruan
tersebut, merupakan organisasi beladiri yang meskipun nama dan akarnya berasal
dari Banten, tetapi berdiri dan besar di Lampung.
Pendiri dan Guru Besar Paku Banten Abah Mukri MZ saat hidup. (Foto: Youtube) |
"Aliran berarti gaya dari seni beladirinya itu sendiri, sedangkan Peguron adalah wadahnya, dimana seorang guru silat mengajarkan aliran beladirinya,nah Paku Banten adalah Peguron, bukan aliran," jelasnya, Selasa (11/5) lalu.
Masih menurutnya, lelaki yang membentuk Peguron Paku Banten adalah Haji Mukri, seorang pendekar asli Banten yang mengembara sampai Lampung, di sanalah Haji yang kemudian lebih akrab dipanggil Abah Mukri tersebut menerima banyak murid. Sedangkan mengenai aliran apa yang digunakan oleh Paku Banten, Ajat Sudrajat mengaku tidak berkompeten untuk mengungkapkannya.
"Yang perlu diketahui, di Banten banyak sekali aliran, tetapi yang besar dan asli Banten ada dua, yaitu Bandrong dan Terumbu. Sedangkan yang paling banyak pengikutnya adalah silat Tjimande, tetapi asalnya dari jawa barat. Nah, Abah Mukri ini asal alirannya adalah Tjimande itu " ungkapnya.
Sang Guru Besar Paku Banten tutup usia Jumat (11/9) di tempat perantauannya pada usia 62 tahun dan dikebumikan diiringi oleh ribuan pengikutnya. Di Banten sendiri, pengikut peguron Paku Banten tidak sebanyak di tempat beliau mendirikannya. (Ctr)
A. Sejarah Berdirinya Perguruan Paku Banten Lampung
Kondisi Indonesia pasca reformasi tahun 1999 mengalami perubahan yang sangat signifikan. Perubahan tersebut meliputi seluruh aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi dan sosial. Hal ini disebabkan adanya tuntutan yang sangat kuat dari masyarakat, terutama masyarakat menengah kebawah untuk merubah kondisi negara yang bisa dibilang pada saat tersebut sangat kacau. Dengan ditandai lengsernya Presiden Soeharto pada tahun 1999, hal tersebut mengawali perubahan negara Indonesia dari yang terkesan otoriter menjadi lebih demokrasi. Perubahan tersebut meliputi berbagai aspek, seperti sistem kenegaraan yang lebih demokrasi. Hal ini ditandai dengan menjamurnya organisasi massa diseluruh Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, keberadaaan organisasi massa pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dibatasi ruang geraknya. Hal inilah salah satunya yang membuat keran demokrasi pada waktu itu mati total. Di Provinsi Lampung sendiri pada masa orde baru pun telah memiliki beberapa organisasi massa, baik itu yang bersifat kedaerahan ataupun organisasi massa yang notabenenya Underbow partai politik.
Perkumpulan 30 atau organsasi massa yang ada hanya segelintir, salah satunya adalah Perguruan Paku Banten. Perguruan Paku Banten didirikan pada tanggal 25 Juni 1998. Pada saat itu, keinginan untuk mendirikan Perguruan Paku Banten dicetuskan oleh seluruh Tokoh-tokoh masyarakat Lampung yang berasal dari Banten dan Tokoh masyarakat yang peduli terhadap kemaslahatan umat, baik yang berasal dari Banten maupun suku lainnya yang berdomisili di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada awal terbentuknya Perguruan Paku Banten sendiri lebih terkonsentrasi bergerak pada bidang seni dan budaya.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan awal dan cita-cita luhur para pendahulu Perguruan Paku Banten, bahwa Perguruan Paku Banten harus terus dipelihara dan dikembangkan menurut perkembangan zaman tanpa merusak seni dan budaya yang lebih dahulu telah mengakar di bumi provinsi Lampung. Selain itu, seluruh Tokoh Perguruan Paku Banten berkomitmen untuk terus menjaga, memelihara, dan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa dengan meningkatkan rasa kekeluargaan, persahabatan dan persaudaraan tanpa mengenal suku bangsa dan asal usul masyarakat khususnya yang berada di provinsi Lampung demi menjaga keutuhan bangsa. Perguruan Paku Banten sendiri sebagai organisasi tidak hanya diakui di provinsi Lampung, Paku Banten telah cukup dikenal baik seperti di Sumatra Selatan, Banten, Jakarta, Jawa Barat dan lain-lain.
Akan tetapi pada awal 31 berdirinya, Perguruan Paku Banten belum memiliki pondasi sebagai salah satu berdirinya organisasi, yaitu AD/ART (Anggaran dasar/Anggaran rumah tangga). Barulah pada tanggal 24 April 2007 diadakan untuk pertama kalinya Musyawarah Besar Perguruan Paku Banten dimana pada musyawarah tersebut dibentuklah struktur resmi dan AD/ART dari Perguruan Paku Banten. Pada musyawarah tersebut diikuti perwakilan warga Banten yang ada di provinsi Lampung yang tiap kabupaten diwakili DPC Kabupaten/Kota. Total ada 11 DPC Kabupaten/Kota yang mengikuti Musyawarah Besar Perguruan Paku Banten.sumber : http://digilib.unila.ac.id/
Pengurus Paku Banten Sumsel Dilantik
Kondisi Indonesia pasca reformasi tahun 1999 mengalami perubahan yang sangat signifikan. Perubahan tersebut meliputi seluruh aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi dan sosial. Hal ini disebabkan adanya tuntutan yang sangat kuat dari masyarakat, terutama masyarakat menengah kebawah untuk merubah kondisi negara yang bisa dibilang pada saat tersebut sangat kacau. Dengan ditandai lengsernya Presiden Soeharto pada tahun 1999, hal tersebut mengawali perubahan negara Indonesia dari yang terkesan otoriter menjadi lebih demokrasi. Perubahan tersebut meliputi berbagai aspek, seperti sistem kenegaraan yang lebih demokrasi. Hal ini ditandai dengan menjamurnya organisasi massa diseluruh Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, keberadaaan organisasi massa pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dibatasi ruang geraknya. Hal inilah salah satunya yang membuat keran demokrasi pada waktu itu mati total. Di Provinsi Lampung sendiri pada masa orde baru pun telah memiliki beberapa organisasi massa, baik itu yang bersifat kedaerahan ataupun organisasi massa yang notabenenya Underbow partai politik.
Perkumpulan 30 atau organsasi massa yang ada hanya segelintir, salah satunya adalah Perguruan Paku Banten. Perguruan Paku Banten didirikan pada tanggal 25 Juni 1998. Pada saat itu, keinginan untuk mendirikan Perguruan Paku Banten dicetuskan oleh seluruh Tokoh-tokoh masyarakat Lampung yang berasal dari Banten dan Tokoh masyarakat yang peduli terhadap kemaslahatan umat, baik yang berasal dari Banten maupun suku lainnya yang berdomisili di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada awal terbentuknya Perguruan Paku Banten sendiri lebih terkonsentrasi bergerak pada bidang seni dan budaya.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan awal dan cita-cita luhur para pendahulu Perguruan Paku Banten, bahwa Perguruan Paku Banten harus terus dipelihara dan dikembangkan menurut perkembangan zaman tanpa merusak seni dan budaya yang lebih dahulu telah mengakar di bumi provinsi Lampung. Selain itu, seluruh Tokoh Perguruan Paku Banten berkomitmen untuk terus menjaga, memelihara, dan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa dengan meningkatkan rasa kekeluargaan, persahabatan dan persaudaraan tanpa mengenal suku bangsa dan asal usul masyarakat khususnya yang berada di provinsi Lampung demi menjaga keutuhan bangsa. Perguruan Paku Banten sendiri sebagai organisasi tidak hanya diakui di provinsi Lampung, Paku Banten telah cukup dikenal baik seperti di Sumatra Selatan, Banten, Jakarta, Jawa Barat dan lain-lain.
Akan tetapi pada awal 31 berdirinya, Perguruan Paku Banten belum memiliki pondasi sebagai salah satu berdirinya organisasi, yaitu AD/ART (Anggaran dasar/Anggaran rumah tangga). Barulah pada tanggal 24 April 2007 diadakan untuk pertama kalinya Musyawarah Besar Perguruan Paku Banten dimana pada musyawarah tersebut dibentuklah struktur resmi dan AD/ART dari Perguruan Paku Banten. Pada musyawarah tersebut diikuti perwakilan warga Banten yang ada di provinsi Lampung yang tiap kabupaten diwakili DPC Kabupaten/Kota. Total ada 11 DPC Kabupaten/Kota yang mengikuti Musyawarah Besar Perguruan Paku Banten.sumber : http://digilib.unila.ac.id/
Pengurus Paku Banten Sumsel Dilantik
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Guru Besar Paku Banten Indonesia H Mukri MZ melantik sejumlah anggota dan pengurus Paku Banten Indonesia Sumsel periode 2012-2018 di Halaman Kantor Gubernur Sumsel, Jalan Kapten A Rivai Palembang, Minggu (1/4).
Acara ini dihadiri Kadinas Perhubungan yang juga Ketua Koordinator Paku Banten Indonesia Sumsel H Sarimuda MT, Ketua Umum Paku Banten Indonesia H Irham Jafar Lan Putra, perwakilan organisasi pemuda di Palembang, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat Banten yang ada di Palembang.
Dalam sambutannya Ketua Umum berpesan agar masyarakat paku Baten yang ada di Palembang merupakan bagian dari wong Palembang.
"Lakukan koordinasi dan siap kerja untuk menyukseskan Pemilu di Sumsel dan berguna bagi masyarakat Indonesia," ujar Irham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar