PALEMBANG, PE-Daerah-daerah di Indonesia
hendaknya rutin menggelar turnamen olahraga pencak silat. Langkah ini perlu
dilakukan untuk mempertahankan seni bela diri asli Nusantara ini agar cabang
olahraga ini tak dikuasai seni bela diri dari negara-negara tetangga.
“Kita harus menggelar turnamen rutin dan
kejuaraan pencak silat, baik provinsi ataupun nasional. Jangan sampai pencak
silat ini kalah dengan cabang olahraga lain. Kalau karate, judo, taekwondo itu
olahraga yang berasal dari negara lain, berbeda dengan pencak silat,” ujar
Wakil Gubernur Provinsi Sumsel yang juga Ketua Umum Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI) Sumsel, Ishak Mekki di sela-sela pembukaan Kejuaraan
Pencak Silat Forum Komunikasi Mahasiswa Pencak Silat Indonesia (FKMPI) Open
antar perguruan tinggi se-Sumatera Selatan memperebutkan piala DPRD Sumsel, di
Atrium PIM Palembang, Jumat (5/8).
Ishak Mekki juga mengatakan, sebagai duta
perubahan, mahasiswa harus mempertahankan budaya dan seni yang ada dalam
olahraga pencak silat. “Pencak silat ini murni peninggalan dari leluhur
Indonesia dan jangan sampai olahraga ini dikuasai oleh negara tetangga. Jangan
sampai mereka yang lebih hebat dari Indonesia yang memiliki olahraga ini,”
ungkapnya.
Wagub juga berharap, pesilat-pesilat
Sumsel bisa terus memberikan kontribusi prestasi medali. Mulai dari even
sekelas PON maupun kejurnas. “Saya baru dapat informasi dari Jakarta, kalau
atlet pencak silat Sumsel mendapat prestasi medali emas,” tambahnya.
Sesuai dengan tema kejuaraan ‘The
Revolution of Pencak Silat Generation’, Wagub mengharapkan ke depannya muncul
generasi pencak silat yang akan membawa nama Indonesia di ajang Internasional.
“Mari kita budayakan dan galakkan olahraga ini. Mudah-mudahan dari kejuaraan
ini akan muncul pesilat-pesilat yang mampu membawa Sumsel hingga Indonesia
menjadi juara baru,” sambungnya.
Sementara, Ketua Pelaksana Kejuaraan
FKMPI Open Tournament, Wulan Dwi Mentari mengatakan, even khusus mahasiswa yang
digelar hingga 7 Agustus ini diikuti 12 perguruan tinggi di Sumsel, yakni
Unsri, PGRI, UIN Raden Fatah, UMP, Poltekes, AKMI Baturaja, Unanti, Stisipol,
STIK Siti Khodijah, Sjahkyakirti, dan AKL. Kemudian ditambah Universitas
Lampung (Unila).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar