Sabtu, 10 Desember 2016

Sejarah Kuntau 4 Lawang


Image result for KUNTAUSejarah Kuntau Menurut Yamin yang merupakan orang Lintang mengatakan bahwa kuntau Lintang 4 Lawang berasal dari Tebing Tinggi yaitu sekitar tahun 1890-an Gindo Kintang (almarhum) yang merupakan orang Lintang, pergi ke daerah Tebing Tinggi yang kemudian belajar ilmu beladiri kuntau kepada Jaya (almarhum) yang merupakan orang daerah Gu Aras, Tebing Tinggi. Pada tahun 1895-an Gindo Kintang kembali ke daerah Lintang 4 Lawang, yang kemudian mengajarkan ilmu baladiri kuntau kepada orang-orang Lintang yang salah satu muridnya adalah Muin (almarhum), yang kemudian juga mengajarkan kuntau di Lintang dan salah satu murid Muin adalah Mat Diyas (almarhum), Mat Diyas juga mempunyai beberapa murid yang salah satunya adalah Mat Demiri (almarhum). Mat Demiri juga mengajarkan dan menyebarluasskan ilmu beladiri kuntau dan mempunyai beberapa murid yang salah satunya adalah Mat Jay (almarhum). Mat Jay mempuyai beberapa murid yaitu diantaranya adalah Marlen, Dit, Tohar, Muslim, sampai sekarang. 

Kuntau merupakan ilmu beladiri yang dijadikan orang – orang Lintang sebagai salah satu kebudayaan Lintang, karena dulu ilmu beladiri kuntau merupakan salah satu sarana dalam mempererat tali persaudaraan, membela dan menjaga diri dari serangan musuh. Kuntau banyak disenangi oleh kaum muda karena dalam ilmu beladiri kuntau, selain mendapat teknik–teknik menyerang, menangkis dalam melumpuhkan musuh juga mendapatkan amalan–amalan ilmu tenaga dalam yaitu ilmu meringankan tubuh seperti berdiri diatas daun dan berjalan diatas air pada saat menyeberangi sungai, Ilmu menghilang (Silam) seperti pada saat terdesak dalam menghadapi banyak musuh dalam sekejap dapat menghilangkan diri dari kepungan musuh, Ilmu kebal berupa kebal senjata api, kebal senjata tajam, kebal tembung batu, selain itu ilmu sambut angin yaitu menangkap dan melumpuhkan musuh secepat angin. 

Contoh salah satu amalan kuntau yaitu Waman Takun Birrosullah, Nusro Tuhul Intal Tuhul, Kosdu Fi Ajamiha Tajum, amalan ini digunakan untuk menghindari diri dari serangan musuh, baik yang halus (gaib) maupun yang kasar (nyata). 

Sumber : http://kuntau-l4l.com/sejarah.php 

3 komentar:

  1. perlu di lestarikan......

    BalasHapus
  2. Boleh Minta No. Telpon Perguruan SIlatu Kuntau yang ada di Palembang,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kuntau di Palembang sendiri sudah di bilang sudah langkah sehingga jarang di temui pengguna atau pelaku kuntau, yang masih banyak di daerah-daerah seperti semendo, pagaralam, baturaja dan lain-lain dan itu pun sudah di hubungi karena tidak terorganisir, kalau perguruan pencak silat yang merupakan aliran kuntau adalah Lebah sakti

      Hapus