Karateker HM Aqib bersama Ketua Umum IPSI Sumsel H Ishak Mekki |
Palembang, BP— Berangkat dari penyelenggaraan Musyawarah Kota (Muskot) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Palembang yang berlangsung pekan lalu di Hotel Princes disikapi tegas oleh Tim Karateker IPSI Palembang. Pasalnya, Muskot IPSI Palembang yang digelar dengan menghasilkan nama Wiratama Yudha sebagai Ketua Terpilih dinilai ilegal.
Selain menyalahi aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi, Muskot tersebut tanpa restu dari Ketua Umum IPSI Sumsel, H Ishak Mekki.
Demikian disampaikan Karateker IPSI Palembang H M Aqib yang ditunjuk oleh Ketua Umum IPSI Sumsel untuk menggelar Muskot IPSI Palembang yang telah habis masa kepengurusan. Menurutnya, Muskot yang digelar sungguh menciderai organisasi IPSI Kota Palembang.
“Jadi sesuai SK IPSI Sumsel saya (HM Aqib-red) dan karateker lain lah yang berhak menyelenggarakan Muskot sebagaimana instruksi Ketua Umum IPSI Sumsel Bapak Ishak Mekki. Dan kami sangat terkejut tiba ada penyelenggaraan Muskot,” ujar Karateker IPSI Palembang, HM Aqib, Kamis (28/12).
Lanjut Aqib bahwa Muskot yang digelar pada Sabtu 23 Desember 2017 di Hotel Princess dianggap tak sah dan menyalahi aturan organisasi bahkan bisa masuk ranah hukum. Sehingga hal-hal yang dinilai melawan roda organisasi sangat tidak dibenarkan.
“Ini saya sampaikan bukan saya kemudian berambisi jadi Ketua IPSI Palembang, tidak. Tapi karena ini memang menyalahi organisasi karena masa transisi kekosongan kepengurusan lalu atas SK IPSI Sumsel dibentuklah Tim Karateker yang diamanatkan menyenggarakan Muskot, dan yang terjadi ada Muskot ilegal,”tegasnya.
Pihaknya juga sudah berkordinasi dengan Pengurus IPSI Sumsel mengenai adanya Muskot Ilegal ini sehingga bisa disikapi dengan tegas sesuai dengan etika organisasi.
Sementara itu dikatakan Sekretaris Umum IPSI Sumsel Drs Darlis bahwa mengakui memang Muskot yang digelar pada 23 Desember 2017 dengan Ketua Terpilih Wiratama Yudha dibyatakan ilegal dan tidak resmi.
Bahkan, pihaknya telah berkordinasi dengan Ishak Mekki selaku Ketua Umum bahwa Muskot IPSI Palembang akan diambil alih IPSI Sumsel. Hal tersebut menyikapi dengan adanya kesalahan dalam roda organisasi yang ditentukan.
“Ya, kami tegaskan bahwa Muskot tanggal 23 Desember lalu ilegal karena yang mengambil alih penyelengaraan bukan yang ditunjuk SK yaitu Karateker tapi malah yang lain. Sehingga kami IPSI Sumsel mengambil langkah tegas dengan mengambil alih Muskot agar menjadi pembelajaran,”tegasnya.
Saat ini, lanjut Darlis IPSI Sumsel tengah menyusun jadwal Muskot IPSI Palembang agar roda kepengurusan dan pembinaan atlet Palembang segera berlanjut. “Secepatnya kita gelar, mudah-mudahan awal tahun depan audah kita gelar,”pungkasnya. Osug
Tidak ada komentar:
Posting Komentar