"Golok bukan hanya digunakan oleh masyarakat Betawi, namun sudah menjadi senjata tradisonal nasional"
Golok seperti yang
kita kenal memiliki panjang mulai dari 25cm hingga 50cm. Bilahnya dibuat dari
besi dan kini sudah mulai banyak yang dibuat dari Stainless steel. Gagangnya
kebanyakan dibuat dari kayu yang mudah ditemui oleh masyarakat disekitarnya
seperti jati, mahoni atau bahkan akasia. Selain itu gagangnya adapula yang
dibuat dari tanduk kerbau. Sedangkan sarungnya dibuat dari kayu yang serupa
dengan gagangnya, namun jika gagangnya tanduk sarungnya tetap kayu dengan
pengikat yang dibuat dari karet, tali atau kawat. Salah satu keunikan dari
golok terlihat pada gagangnya yang melengkung seperti bonggol, sebagian
mengatakan hal tersebut berfungsi agar dalam penggunaan golok tidak mudah lepas
dari genggaman.
Berikut
ini beberapa jenis Golok Betawi yang dirangkum dari beberapa sumber di Internet
yaitu:
Golok Simpenan atau Sorenan. Golok yang sering dibawa oleh para Jawara Betawi untuk
berjaga-jaga dan bela diri dan diletakkan dipinggang. Pada tahun 1970
pemerintah daerah Jakarta tidak lagi memberikan izin Golok dibawa-bawa seperti
kebiasaan Jawara Betawi zaman dahulu.
Golok Bilah Kembang Kacangan. Golok ini biasanya
digunakan untuk membacok dan ujungnya lebih landai.
Golok Sejengkal Tiga Jari dengan panjang
hingga 28cm digunakan oleh para Jawara untuk menoreh atau memotong.
Golok Seliwa yang berukuran
sama dengan Golok Sejengkal Tiga Jari merupakan salah satu jenis Golok yang
sering digunakan oleh perguruan silat Betawi.
Golok Sulangkar yang bilahnya
memiliki Pamor seperti pada Bilah Keris, pamor pada Golok dikenal dengan
istilah Wafak.
Golok Gobang dikenal dengan
besi bercampuran tembaga untuk bilahnya yang berukuran hingga 30cm dan lebar
bilah hingga 7cm. Golok ini serupa dengan Golok yang ada di Jawa Barat yang
disebut dengan Golok Candung. Masyarakat Betawi Tengah menyebut Golok ini
sebagai Golok Gagang Jantuk.
Golok Ujung Turun. Golok ini memiliki
ujung yang lancip dengan total panjang hingga 40cm dengan Pamor aau Wafak untuk
Bilahnya. Dengan lebar hingga 6cm Golok ini gagangnya dihiasi pula dengan
ukiran binatang yang dibuat dengan material seperti tanduk.
Golok Betok atau Badik-badik. Golok ini pada dasarnya merupakan Golok
pendamping dan berukuran lebih kecil dibandingkan Golok pada umumnya, dapat
digunakan untuk mempertajam Golok utama atau pertahanan terakhir saat tidak ada
senjata yang lain.
Sejarah
mencatatat Golok sudah dikenal di Indonesia khususnya dalam kebudayaan Melayu
sejak zaman Hang Tuah, seorang pahlawan dari Riau pada tahun 1700an.
Pada tahun 1950an Golok menjadi inspirasi
untuk membuat parang bagi British
Army yang
di design oleh knife maker Martindale.
https://asyraafahmadi.com - Asyraaf & Hadian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar