Kamis, 26 Juni 2008

Perguruan Pencak Silat DIKAPASITA


Sejarah Singkat
Pada awal mulanya pada waktu itu kurang lebih tahun 1964 di seberang lautan ujung pulau Sumatera yaitu Pulau Bangka tepatnya di Pangkal Pinang, berdirilah sebuah perguruan silat yang di beri nama "DIKAPASITA" yang merupakan singkatan dari "Didikan Pencak Silat Alam" dengan tokoh pendiri pertamanya adalah Bpk Abdurahman Syukur yang merupakan pesilat yang ternama pada masanya, dimana pada awal mulanya perguruan ini hanya beranggotakan sekitar 85 orang.

Guru besar Perguruan Dikapasita Bpk Iman Roesdi Bahusin
Seiring dengan perkembangan waktu perguruan silat Dikapasita dari masa kini berkembang dan sehingga tahun 1967, berkembang di Palembang yang di bawa oleh pesilat terbaik pada waktu itu yaitu Bpk Imam Roesdi Bahusin yang kebetulan pindah tugas ke Palembang (Beliau seorang anggota TNI AD) dan menjadi Ketua Perguruan Dikapasita cabang Palembang dan bertempat tinggal di 5 ulu seberang ulu 1 Palembang, dengan perkembangannya yang begitu pesat, sehingga akhirnya perguruan pencak silat DIKAPASITA di kukuhkan menjadi anggota IPSI dengan SK No:087/PENGDA/IPSI/SS/1973

Perkembangan perguruan silat DIKAPASITA terus berlangsung dengan bermodalkan serta berbekal keterampilan dan nilai-nilai sportivitas yang tinggi perguruan pencak silat DIKAPASITA aktif mengikuti kegiatan yang di selenggarakan oleh IPSI dan Allhamdulilah pesilat-pesilat perguruan pencak silat DIKAPASITA bisa memperoleh yang terbaik di kelasnya dengan memperoleh medali dan penghargaan lainnya. selain itu banyak juga kendala-kendala yang di hadapi oleh perguruan pencak silat DIKAPASITA tetapi dapat di hadapi dengan lapang dada.

Pada tahun 1975 pesilat perguruan Dikapasita berhasil mendapatkan kepercayaan dari Pengda IPSI Sumatera Selatan untuk mengikuti Kejuaraan Nasional Pertama di Semarang, Jawa Tengah. Selain itu pesilat-pesilat perguruan silat Dikapasita juga terpilih sebagai yang terbaik pada kejuaraan-kejuaran pencak silat lainnya seperti di Jakarta, Ujung Pandang, Bandung, Surabaya, Bali, Padang, termasuk PON XII di Jakarta dan Popda awal Juni 2004 pesilat-pesilat perguruan silat Dikapasita berhasil menggondol 5 medali kejuaraan dan pada Porcab di tahun yang sama berhasil menjadi yang terbaik.

Sejalan dengan keberhasilan yang telah diperoleh, perguruan silat Dikapasita kembali mendapatkan kepercayaan untuk menampilkan para pesilat-pesilatnya dalam pembukaan PON XVI di Palembang tahun 2004, yang dilanjutkan dengan pembukaan Porcabnas dan Festival Palembang Darussalam di tahun yang sama. Pada tahun 1987 perguruan silat Dikapasita terpilih sebagai salah satu dari panitia pengamanan FFI di Palembang, apel siaga IPSI dan pengamanan selama berlangsungnya Pemilu 1987.

Peatih dan asisten pelatih
Sejalan dengan perkembangan perguruan pencak silat DIKAPASITA terus berkembang ke seluruh penjuru tanah air diantaranya di ibu kota Jakarta, Pekan baru, Jambi, Batam, Bandar Lampung dan untuk di wilayah Palembang terdapat cabang dan ranting seperti : di Lubuk Linggau, Semendo, Gumai, Bukit Kemuning, Talang Ubi/ Payo besar, suban, Menanti, Pinang Banjar, Pelempang, Gelumbang, Pagar Gunung, Prabumulih, Batu raja, Manggala, Tanjung Raja, Kayu Agung, Payoraman, Teluk Jaya, Musi Raya, Gedung Buruk, Kurung Nyawa, Mariana dan beberapa daerah lainnya, adapun ranting yang ada di wilayah Palembang sendiri adalah ; Ranting Kertapati ( Jambangan), Ranting Plaju, Ranting Kenten Laut

Seragam Dasar : Hijau Hijau dengan ( Angkin) Sabuk Putih

Senjata Khas Perguruan : Tongkat & Golok

Teknik : Jurus, Sambut ( Teknik Untuk Berpasangan), Gerak Seni

Perguruan Silat Dikapasita : Sekretariat Perguruan Pencak Silat DIKAPASITA
Jl. KH A Wahid Hasyim Lr. Terusan 1 RT:41 RW:11 No.1655/1666 5 Ulu darat Kertapati Palembang 30254 HP: 0813-67618755 Bpk Gabariyah/Slamet


Kegiatan pelangiran yang di ikuti seluruh peserta didik
Penyerahan piala kejuaraan antar ranting Dikapasita
Sumber foto : http://dikapasita-palembang.blogspot.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar